Parabel

Noor H. Dee
2 min readJun 30, 2023

Seorang teman berkata kepada saya bahwa cerita 1 paragraf yang saya tulis setiap hari selama 1 bulan terasa seperti cerita para sufi: singkat, dalam, dan memiliki pesan moral universal.

Perkataan teman saya tersebut ada benarnya. Cerita-cerita 1 paragraf yang saya buat memang singkat dan memiliki pesan moral universal — untuk soal kedalaman, saya kurang tahu. Namun, kurang tepat jika dikatakan sebagai cerita para sufi, sebab cerita-cerita singkat saya itu lebih tepat disebut sebagai “parabel”.

Parabel adalah cerita ringkas dengan narasi sederhana untuk menggambarkan kebenaran universal, biasanya digunakan sebagai alat untuk mengajarkan prinsip atau moral tertentu, dan bersifat perbandingan dan analogi. Beberapa parabel isinya menyindir sifat buruk manusia seperti keserakahan, kesombongan, kebodohan, dan lain semacamnya. Meskipun implisit dan tersembunyi, pesan-pesan moral yang terdapat dalam parabel masih dapat terlihat dengan jelas oleh para pembaca.

Karena kisah-kisahnya yang cenderung didaktis, parabel biasanya sering muncul dalam tradisi teks-teks keagamaan, seperti Kristen (kisah Yesus dan murid-muridnya) dan Islam (kisah para sufi) — itulah mungkin alasan kenapa teman saya bilang cerita-cerita 1 paragraf saya terasa seperti kisah-kisah para sufi.

Karakteristik parabel mirip dengan fabel. Perbedaannya terdapat di penokohan. Tokoh-tokoh yang ada dalam parabel seluruhnya adalah manusia, sementara tokoh-tokoh yang ada dalam fabel biasanya hewan, tumbuhan, atau benda mati yang diberi kemampuan seperti layaknya manusia (antropomorfisme).

Parabel karangan saya mungkin ada yang berhasil dan ada juga yang gagal. Namun, setidaknya saya sudah menulis parabel setiap hari selama 1 bulan! Horeee.

NB: jika cerita 1 paragraf saya dibukukan, apakah kalian mau membelinya?

--

--

Noor H. Dee
Noor H. Dee

Written by Noor H. Dee

editor buku anak | cerpenis | penulis cerita anak | manusia paruh waktu | halopenulis@gmail.com

No responses yet